Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

#KAMUHARUSTAU #BERBAGIFAKTA #BERBAGIILMU

Literasik: Inovasi Permainan Literasi Atasi "Learning Loss" Pasca Pandemi

Sukabumi - Di tengah kekhawatiran akan penurunan kemampuan literasi anak-anak pasca pandemi Covid-19, seorang pemuda asal Sukabumi, Muhammad Shofyan, hadir dengan inovasi yang menarik perhatian: Literasik. Media permainan literasi yang dirancang untuk membuat belajar literasi menjadi menyenangkan.

Keresahan Shofyan berawal dari fenomena "learning loss" yang terjadi pada rentang tahun 2021-2022, di mana banyak siswa, bahkan di tingkat SMP, mengalami kesulitan membaca. Fenomena ini diperparah dengan meningkatnya penggunaan game online di kalangan anak-anak dan remaja.

"Berbagi pikiran, ide, dan emosi adalah kunci pengalaman manusia," ungkap Shofyan, mengutip pernyataan Jackie Bourassa dari Education Development Center (EDC). "Literasi, baik membaca, menulis, berbicara, maupun mendengarkan, adalah fondasi penting dalam kehidupan."

Dengan latar belakang hobi menggambar dan ilustrasi digital, serta keaktifannya di dunia literasi, Shofyan berinovasi menciptakan papan permainan dan kartu permainan yang interaktif. Permainan "Berburu Buku Pak Tutu" menjadi salah satu karyanya yang populer. Permainan ini mengajak pemain berpetualang mencari buku-buku yang hilang di perpustakaan Pak Tutu, sambil mempelajari informasi menarik seputar literasi baca tulis.

Inovasi Shofyan mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Papan permainannya telah dimainkan di berbagai sekolah, taman baca, perpustakaan, dan komunitas literasi. Bahkan, karyanya telah diperkenalkan di ajang pemilihan "Duta Baca Jawa Barat Tahun 2024".

Tak berhenti di situ, Shofyan terus mengembangkan inovasinya. Saat ini, ia telah memiliki empat jenis permainan, termasuk "Pupu dan Kartu", "Baba Menata Kata", dan "Wawa Sang Penjaga". Permainan-permainan ini terinspirasi dari karakter-karakter di permainan sebelumnya dan juga dari masukan yang ia terima dari masyarakat.

"Saya ingin mengatasi isu literasi di masyarakat dengan cara yang menyenangkan," ujar Shofyan. "Media permainan ini adalah salah satu upaya saya untuk membuat literasi lebih dekat dengan masyarakat."

Untuk memperkenalkan karyanya lebih luas, Shofyan membuat akun Instagram @literasik.media. Akun ini menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan testimoni dari masyarakat yang telah mencoba permainannya.

Inovasi Shofyan ini membuktikan bahwa literasi dapat dikemas dengan cara yang kreatif dan menarik. Di tengah tantangan "learning loss" dan gempuran game online, Literasik hadir sebagai solusi alternatif yang edukatif dan menghibur.