TBM Al Maryam Peduli Bandung: Masjid Juga Bisa Jadi Rumah Literasi, Ibu-ibu pun Jadi Sasaran!

Kab. Bandung, Jawa Barat - Di tengah kesibukan masyarakat Kp. Maruyung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Masjid Al Maryam menjelma menjadi pusat kegiatan yang tak hanya spiritual, namun juga intelektual. Di bawah naungan yayasan dan DKM masjid, berdiri TBM.Perpustakaan Al Maryam Peduli, sebuah inisiatif mulia yang diketuai oleh Suryati Dzuluqy, S.H.I., M.H., dengan visi sederhana namun mendalam: membudayakan membaca bagi diri sendiri, keluarga, warga sekitar, dan masyarakat luas.
TBM Al Maryam Peduli bukan sekadar perpustakaan biasa. Berlokasi strategis di lingkungan masjid, TBM ini memiliki program harian yang unik, yaitu NGASUH (Ngaji Ba'da Subuh) setiap pukul 05.00-05.30 WIB. Selain itu, dari Selasa hingga Sabtu, sebelum memulai kegiatan mengaji, para santri diniyah dianjurkan untuk membaca 15 menit di perpustakaan, menanamkan kebiasaan baik sejak dini.
Tak hanya fokus pada santri, TBM ini juga membuka pintunya bagi anak-anak yang belum lancar membaca pada pukul 13.00-14.00 WIB, menyediakan aneka permainan edukatif yang menarik dan interaktif. Kegiatan mingguan pun tak kalah seru, dengan bimbingan belajar dan bermain yang diadakan di perpustakaan setiap pukul 13.00-15.00 WIB.
Namun, visi Suryati Dzuluqy tak berhenti pada anak-anak. Ia memiliki harapan besar agar TBM Al Maryam Peduli juga menjadi ruang yang nyaman dan bermanfaat bagi kaum dewasa, khususnya ibu-ibu. Untuk mewujudkan impian ini, TBM Al Maryam Peduli sangat membutuhkan donasi buku-buku untuk kalangan ibu-ibu, agar perpustakaan ini benar-benar menjadi pusat literasi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Melalui akun media sosial @perpustakaanalmaryampeduli, TBM ini terus berinteraksi dan menginspirasi masyarakat untuk gemar membaca. Ke depan, Suryati Dzuluqy juga memiliki cita-cita mulia untuk mendirikan perpustakaan di pelosok perkampungan dengan nama Perpustakaan KH.Fakhruddin, dan saat ini sedang mengumpulkan wakaf buku untuk mewujudkan mimpi tersebut. Meskipun pengajuan bantuan buku ke Perpustakaan Nasional untuk perpustakaan pelosok ini belum berhasil, semangat untuk menebar ilmu tak pernah padam. Kabar baiknya, TBM Al Maryam Peduli sendiri telah menerima bantuan 1000 buku, menjadi modal berharga untuk terus melayani masyarakat.
Kisah TBM Al Maryam Peduli adalah contoh inspiratif bagaimana sebuah inisiatif sederhana di lingkungan masjid dapat memberikan dampak yang luas bagi masyarakat. Dengan program yang beragam dan visi yang inklusif, TBM ini membuktikan bahwa literasi adalah hak semua orang, dari anak-anak hingga ibu-ibu, dan masjid dapat menjadi rumah yang hangat bagi tumbuh kembang intelektual masyarakat. Mari ulurkan tangan dan doa agar TBM Al Maryam Peduli terus maju dan memberikan manfaat yang semakin besar bagi bangsa.